Monday, February 7, 2011

Mengenai Tsongkhapa dan Migtsema

Mantra adalah tubuh, perkataan, dan pikiran Buddha yang direpresentasikan dalam bentuk suara. Oleh karena itu, mereka dapat memberikan pengaruh yang dalam dan memberkati pikiran kita. Mantra yang dipadukan dengan visualisasi dan meditasi dapat membuka alam bawah sadar ke dalam tingkat pikiran yang lebih tinggi seperti altruistism, rasa peduli, dan lainnya. Ada banyak tipe mantra, terbuka dan rahasia. Akan tetapi secara umum mantra yang memiliki banyak kualitas dan kita butuhkan adalah Migtsema.

Mantra Migtsema Tsongkhapa sangatlah baik, indah, dan mencakup semua mantra yang tepat bagi semua orang di semua tahapan. Rupa Lama Tsongkhapa yang suci mencakup 84,000 ajaran Buddha secara lengkap dalam bentuk ikonografi. Tubuhnya adalah 'peta' menuju nirvana. Penglihatan, pendengaran, perenungan, dan meditasi atas Lama Tsongkhapa yang lembut akan memberikan berkat yang luar biasa bagi manusia di masa kini yang memiliki hanya sedikit waktu. Dengan semua gangguan yang kita kenal dengan teknologi, doa yang pendek seperti Gaden Lhagyama adalah sangat relevan.

Banyak orang menanyakan pada saya adakah doa yang mudah dan efektif dan dapat dilakukan setiap hari. Nasihat saya adalah Tsongkhapa GADEN LHAGYAMA dipadukan dengan Migtsema. Jadikanlah Buddha Tsongkhapa sebagai yidam utama kalian untuk memberikan kebijaksanaan, kasih sayang, perlindungan, dan pertumbuhan. Hal ini akan sangat baik untukmu. Doa Tsongkhapa sangat simpel, mudah dimengerti, singkat, AKAN TETAPI SANGAT LENGKAP & besar kekuatannya. Buatlah dirimu merasa nyaman, dengan teh, santai, dan lakukanlah!!! Sangat baik apabila kita dapat menggunakan berbagai cara untuk mengenalkan Tsongkhapa pada orang lain dengan mudah.

Apabila seseorang mempraktekan Gaden Lhagyama setiap hari dan dengan tulus, akan lebih mudah untuk menumbuhkan kasih sayang dan melepaskan amarah dan sakit hati dari masa lalu. Ini adalah suatu hal yang pasti. Tsongkhapa Gaden Lhagyama mencakup Seven limbs, mandala, mantra, dan berkat ke dalam angin pusat dan powa. Saya menerima ajaran ini dari H.H. Kyabje Zong Rinpoche di tahun '80 an. Beliau sangat merekomendasikan ajaran ini. Kita sangat beruntung.

Saya bertemu H.H. Dalai Lama di tahun 1976 untuk pertama kalinya di New Jersey. Pada saat Beliau mengajar, tanpa diinginkan, saya mengucurkan air mata secara terus-menerus. Pada saat menghadiri sesi mengajar H.H. Dalai Lama, Beliau selalu merefrensi karya tulis Tsongkhapa dengan sangat hormat. Kitab suci yang sekarang ini digunakan oleh H.H. Dalai Lama pada saat inisiasi Kalachakra dikomposisikan oleh salah satu murid Tsongkhapa yang utama, Kedrup Je. reinkarnasi H.H. Dalai Lama yang pertama, Gyalwa Gedun Drub, adalah murid langsung dari Lord Tsongkhapa, palaksana reformasi agama Buddha. Semoga H.H. Dalai Lama tetap kuat, sehat & bersemangat untuk terus-menerus memutar roda Dharma. Benar-benar Guru yang hebat! Apabila seseorang belum mendapatkan kemampuan untuk mengontrol kelahiran kembali, dengan mempraktekan "Transfer Kesadaran di Tsongkhapa Gaden Lhagyama" merupakan hal yang sangat baik.

Saya mengajar dan memberikan penjelasan mengenai doa Tsongkhapa dan ajarannya dalam bahasa Inggris. Sesi ini ada di Youtube. Saya mendetilkan hal ini, dengarkanlah. Saya barharap sesi ini dapat memberikan manfaat bagi makhluk lain.

Doa aspirasi terhadap Buddha Tsongkhapa menanamkan "sebab" bagi kita untuk mendapatkan doa kita. Sebab yang bersifat dorman sampai pada masa yang akan datang ada hal yang mengaktifkan sebab ini dan membuat kita mengalami akibatnya. Sifat karma seperti menanam bibit di tanah sampai hujan. Pada saat hujan turun setahun, satu dekade (dan lainnya) kemudian, bibit ini akan tumbuh. Bibit ini tetap berada di tanah sampai hujan turun. Seperti karma positif dan negatif tetap berada dalam pikiran kita. Tindakan apapun baik dari tubuh, perkataan, dan pikiran selalu bersifat dorman sampai di masa yang akan datang. Tidak ada tindakan atau karma yang hilang atau tidak terpakai. Karena itu, kita harus selalu sadar.
Karma apapun yang bersifat dorman dari hidup manapun, tidak akan hilang kecuali dibuka dan dimurnikan. Kalian akan mengalami semuanya. Semua karma tidak akan tetap stagnan, mereka akan berlipat ganda dan tumbuh membesar. Kesalahan kecil akan berbunga seiring dengan berjalannya waktu. Karena itu, kita harus selalu sadar.

Mantra yang berbeda tergantung dari waktu, tempat, dan karma masing-masing individu dan jodoh akan sesuai untuk orang-orang yang berbeda. Tsongkhapa Migtsema mantra adalah spesifik untuk PROBLEM MASA KINI, seperti DEPRESI, RENDAH DIRI, dan RASA BENCI DIRI SENDIRI. Banyak bikhsu yang sudah tua mengatakan hal ini kepada saya. Migtsema mengandung esensi dari tiga Bodhisattva, Avalokitam Manjushri & Vajrapani dipadukan menjadi emanasi dari LORD Tsongkhapa. Oleh karena itu, melaksanakan ritual ini mencakup ketiga Bodhisattvas!! Avalokita (kasih sayang), Manjushri (kebijaksanaan), dan Vajrapani (perlindungan) Ajaran Bodhisattva ini ada dalam Tsongkhapa. Jadi tiga dalam satu.

Om Mani Peme Hung + Om Ah Ra Ba Tsa Na Dhi + Om Vajrapani Hung = Migsema mantra!! Ketiga ritual Bodhisattva ini dipadukan menjadi satu. Diceritakan bahwa Domo Geshe Rinpoche di Tibet mencapai hal-hal hebat karena melakukan ritual Migtsema dan meditasi di guanya.

MIG-MEY TZE-WEY TER-CHEN CHENREZIG
DRI-MEY KHYEN-PI WANG-PO JAMPAL YANG
DU-PUNG MA-LU JOM-DZEY SANG-WEY DAG
GANG-CHEN KE-PEY TSUG-GYEN TSONGKHAPA
LO-SANG TRAG-PEY SHAB-LA SOL-WA DEB
~ Mantra lima baris (Migtsema) dari Lord Tsongkhapa.

(Saya sudah membuat resitasi Migtsema menjadi ring tone handphone. Saya yang melakukan resitasi, dan teman saya menggunakannya untuk itu)

Selama melakukan resitasi mantra suci Tsongkhapa, kalian harus bermeditasi dan merenungi kebaikan yang telah kalian terima dari orang lain. Pada waktu melakukan resitasi mantra Tsongkhapa, kalian akan mendapatkan tujuh jenis kebijaksanaan dan mengingkatkan karisma dari perkataan kalian. Hal ini sangat efektif. Resitasi mantra Tsongkhapa sangat membantu dalam mempelajari dan mengerti kitab suci Buddha Dharma yang paling sulit. Hal ini akan membantu untuk menembusnya.

'OM AH GURU BENZADHARA SUMATI KIRTI SIDDHI HUNG HUNG'

~Mantra Buddha Tsongkhapa untuk menakhlukan depresi, ketakutan, kesepian, rasa tidak berharga. Bacalah setiap hari sembari merenungi kebaikan orang lain.
Apabila kalian tinggal di rumah atau kamar yang memiliki energi negatif, akan sangat baik untuk menyalakan dupa dan membaca MIGTSEMA. Hal ini akan sangat memurnikan.

Bacalah dengan lembut dan tiuplah Migtsema mantra kepada hewan peliharaanmu, akan mengaktifkan berkat kebijaksanaan, kasih sayang & dan perlindungan. Mantra Tsongkhapa ini akan menjadi berkat yang sangat baik untuk hewan peliharaan kita. Kita dapat melakukannya setiap hari pada saat kita memberi makan dan mengelus mereka.

Bagi mereka yang sakit atau mempunyai problem kesehatan, BENTUK UMUR PANJANG Tsongkhapa dan mantra umur panjangnya bisa sangat MEMBANTU. Kalian harus mempelajari mantra Tsongkhapa umur panjang agar dapat memperpanjang usia, kesehatan dan keseimbangan apabila diresitasi dengan visualisasi setiap hari.

MIG-MEY TZE-WEY TER-CHEN CHENREZIG
DRI-MEY KHYEN-PI WANG-PO JAMPAL YANG
DU-MEY CHI-WA JOONGSEY ZEPAKMAY
GANG-CHEN KE-PEY TSUG-GYEN TSONGKHAPA
LO-SANG TRAG-PEY SHAB-LA SOL-WA DEB
~ Mantra umur panjang Lord Tsongkhapa.

Satu batang dupa dipersembahkan kepada Tsongkhapa dengan aspirasi yang bersifat altruistis dapat menanamkan bibit untuk mendapatkan rasa kasih sayang yang besar di masa yang akan datang. Segala jenis dupa dapat digunakan. Dupa adalah suatu persembahan untuk membuat koneksi/ karma/ pahala/ kepada Tsongkhapa. Saya ingin menggunakan dupa yang terbuat dari bahan-bahan yang tidak beracun, yang formulanya ditulis oleh para ahli.

Kyabje Pabongka Rinpoche (guru utama dari Kyabje Trijang Rinpoche) menulis formula yang efektif untuk dupa yang dapat menyembuhkan, dupa yang dapat memurnikan, dan dupa untuk beberapa puja yang efektif. Apabila mempunyai waktu, kalian dapat menyalakan dupa dan membaca doa Shantideva sembari berfokus pada Tsongkhapa. Delapan bait transformasi pikiran juga baik untuk dibaca.

Tempat yang tenang, asap dupa yang lembut bergelombang, secangkir teh herbal duduk di depan altar personal Tsongkhapa kalian akan menyiapkan kalian menghadapi hari. Berapa Migtsema yang bisa kalian baca itu tergantung jadwal kalian. Satu mala per hari sudah sangat bagus untuk sekarang. Tidak terlalu panjang. Berapa banyak yang kalian baca tidak sepenting melakukannya secara konsisten setiap hari. Jadi satu mala per hari, 21x per hari, itu terserah kalian. Mala dari tulang, Kristal, atau bibit Bodhi juga sangat baik. Kalian dapat menggunakannya untuk Migtsema. Yang manapun boleh saja.

Teh, Migtsema, dupa, Tsongkhapa, makanan vegetarian benar-benar terdengar santai dan baik untuk mengisi baterai. Cintailah dirimu dengan Migtsema. Mantra Migtsema mengandung esensi Avalokita, Manjushri & Vajrapani tergabung jadi satu tanpa harus membaca mantranya secara terpisah. Tanpa 'lung' (transmisi oral), kalian boleh membaca Migtsema yang suci ini. Pagi maupun malam hari, kalian dapat melakukan ritual ini.

Apabila kalian mencintai orang tua kalian, maka kalian harus membuat patung Tsongkhapa dan mendedikasikannya untuk mereka. Kalian dapat membaca Migtsema setiap hari & mendedikasikannya untuk orang tua kalian sangat bermanfaat bagi mereka dan kalian sendiri. Karena itu, tunjukan cinta kalian dan bacalah! Memberi makan, membersihkan, dan melayani orang tua kita adalah baik. Hal ini menolong mereka di kehidupan ini. Dan untuk kehidupan mereka di masa yang akan datang, dedikasikanlah rupa Tsongkhapa.

Pindah ke rumah atau kantor baru?? Sangat bermanfaat untuk melakukan puja pendek Tsongkhapa dan menyucikan tempat dengan ini. Berdoalah agar semua yang masuk diberkati. Jangan khawatir dengan Feng Shui jelek di ruangan yang kau tempati. Mengundang rupa Tsongkhapa akan MENYELESAIKAN masalah ini.

Ingin agar anak kalian berhasil di sekolah?? Anjurkanlah mereka membaca mantra Tsongkhapa (OM AH RA BA TSA NA DHI) setiap hari. Hal ini akan sangat membantu mereka. Ajaran Buddha Tsongkhapa dapat memberkati obat dan vitamin kalian. Sebelum minum [obat dan/ atau vitamin] bacalah mantra Migsema 21x, tiuplah kearah obat, dan minumlah.

Bacalah mantra suci Tsongkhapa (Migtsema) 21x atau lebih dan bepikirlah seperti ini "semoga mantra ini member kekuatan, kebijaksanaan - dan pikiran Bodhi." Tiuplah kearah vitamin. Setelah meniup mantra, tutuplah botol vitamin dan berpikirlah bahwa vitamin ini sudah diberkati dengan Migtsema. Setelah itu, minumlah vitamin ini setiap hari, [vitamin] ini sudah diberkati oleh Migtsema. Bilamana kita meniup mantra Tsongkhapa dalam vitamin atau obat, [mantra ini] memperkuat efek penyembuhannya sehingga vitamin dan obat ini dapat menjadi penyembuh yang ampuh.

Menanam pohon, menyelamatkan hewan, dan gaya hidup vegan adalah pesan yang sangat berpengaruh bagi dunia untuk menggambarkan bahwa "KALIAN MENCINTAI PLANET INI dan MENGHARAPKANNYA UNTUK SELAMAT." Meniup mantra kearah hewan menanamkan bibit karma agar mereka mendapatkan kelahiran kembali yang lebih baik di masa yang akan datang dengan kemampuan untuk mengerti Dharma.

Saya ingin memiliki cerita yang simpel dan mudah [dimengerti] mengenai Tsongkhapa. Sekarang saya dapat melakukannya. Kita sudah menerbitkan buku komik Tsongkhapa. Kechara Media & Publication (KMP) telah menghasilkan buku komik yang bagus dengan ilustrasi mengenai kehidupan Tsongkhapa. Buku komik Tsongkhapa ini dapat dibaca oleh remaja dan anak-anak! Kita sudah mendapatkan respon yang bagus. Saya ingin menghasilkan buku komik Tsongkhapa dengan kualitas tinggi selama beberapa tahun. Akhirnya kita berhasil, dan saya sangat bangga karenanya! Buku ini sudah tersedia! Banyak biografi Tsongkhapa dalam bahasa Inggris dan Mandarin terasa kering. Jadi jawaban saya adalah buku komik biografi Tsongkhapa dalam bahasa Inggris dan Mandarin. Saya akan memproduksi buku komik Dharma yang sejenis untuk menarik orang dari berbagai usia di masa mendatang. KMP adalah pekerja keras.

Seluruh ajaran Dharma harus dianggap sebagai nasihat pribadi
~Je Tsongkhapa (Yogi & Cendekiawan)

Bilamana kalian memikirkan Dharma adalah sesuatu yang enak dibaca, hanya relevan untuk orang lain, dan maksudnya akan hilang. Karena itu, Tsongkhapa mengajarkan apabila kita menganggap Dharma sebagai nasihat pribadi, kita tidak akan melihat apakah orang lain mempraktekannya atau tidak. Orang lain tidak akan mempengaruhi kita. Kita terus melaksanakan ajaran Buddha. Menganggap dharma sebagai nasihat pribadi adalah "PANDANGAN TERBAIK ATAS DHARMA YANG DAPAT KITA MILIKI. Pandangan ini akan membuat kita rendah hati dan focus.
#TsemTulku



IN ENGLISH
Mantras are the Buddha's body, speech and mind qualities manifesting in the form of sound. Hence they can affect us deeply and bless our minds. Mantra combined with visualisation and meditation can unlock our subconscious mind to higher states of thinking such as altruism, care, etc. There are many types of mantras, open and secret. But a general all-rounder mantra that encompasses so many qualities that we need is Migtsema.

Tsongkhapa's Migtsema mantra is a wonderful, peaceful, all-encompassing mantra that is suitable for anyone at any stage of practice. Tsongkhapa's holy image encompasses the complete 84,000 teachings of Buddha in iconography form. His body is a 'roadmap' to Nirvana. Seeing, hearing, contemplating and meditating on the Gentle Tsongkhapa brings incredible blessings for today's individuals without much time. With so many distractions that we call technology, a short concise practice such as Tsongkhapa's Gaden Lhagyama is very much applicable.

People always ask me what easy and effective practice they should do daily. My advice is Tsongkhapa's GADEN LHAGYAMA combined with Migtsema. Keep Buddha Tsongkhapa as your main yidam to give you wisdom, compassion, protection & growth. It'll be very good for you. Tsongkhapa's practice is simple, easy, short YET VERY COMPLETE & powerful. Be comfy, with some tea, relax and do it !!! It would be very good to find various ways to bring Tsongkhapa to others, to make it easily available.

If one practices Gaden Lhagyama daily and sincerely, it's easier to develop compassion, and let go of anger and our hurt from the past. This is for sure. Tsongkhapa's Gaden Lhagyama includes seven limbs, mandala, mantra, dissolving the blessings into central winds and powa. I have received the practice from H.H. Kyabje Zong Rinpoche in the 80's. He recommended it highly to us. We were lucky.

I met H.H.Dalai Lama in 1976 for the first time in New Jersey. During his whole discourse, without wanting, I shed tears continuously. When attending the talks by H.H. the Dalai Lama, he always makes references from the writings of Tsongkhapa. He holds them in high reverence. The current text used by H.H. the Dalai Lama during Kalachakra initiations was composed by the foremost student of Tsongkhapa, Kedrup Je. H.H. the Dalai Lama's first incarnation, Gyalwa Gedun Drub, was a direct and close disciple of Lord Tsongkhapa, the Reformer of Buddhism. May H.H. the Dalai Lama continue to remain strong, healthy & vibrant to continuously turn the wheel of Dharma. What a Great Teacher! If one hasn't attained power to take controlled rebirth, practicing the Consciousness Transference in Tsongkhapa's Gaden Lhagyama is great.
I gave a talk and explanation of Tsongkhapa's prayer and practice in English. It is on Youtube. I went into details on it, do listen. I am hopeful it will benefit others.

Aspirational prayers toward Buddha Tsongkhapa plant the 'causes' for us to achieve what we have prayed for. Causes remain dormant until a future time when the 'trigger' is available to open them to experience their results. Karma is like planting seeds in the ground until the rains. Whenever it rains a year, decade, etc. later, the seeds germinate. The seeds remain potent in the ground until the rains. Just like that, both positive and negative karma remains potent in our mind stream. Whatever actions of body, speech and mind always remains dormant for the future. No action or karma is lost or not used. So we have to be aware.

Whatever karmas are dormant from whatever lifetime, it never disappears unless it opens or is purified. You'll experience it all. All karmas do not stay stagnant, they also multiply and grow bigger. A small misdeed collects 'interest' over time. So be aware.

Different mantras according to time, place, individual karmas and affinity will suit different people. Tsongkhapa's Migtsema mantra is SPECIFIC FOR TODAY'S PROBLEMS such as DEPRESSION, LOW SELF-ESTEEM and SELF HATRED. Many old monks told me this. Migtsema contains the essence of three Bodhisattvas, Avalokita, Manjushri & Vajrapani combined emanated as LORD Tsongkhapa. Hence doing this practice encompasses all three Bodhisattvas!! Avalokita (compassion), Manjushri (wisdom) and Vajrapani (protection) Bodhisattvas' practice are all in Tsongkhapa. So it's three-in-one!

Om Mani Peme Hung + Om Ah Ra Ba Tsa Na Dhi + Om Vajrapani Hung = Migtsema mantra!! These three Bodhisattvas' practices combined into one. Domo Geshe Rinpoche in Tibet is said to have gained great attainments through doing the Migtsema practice and meditation in his cave.

MIG-MEY TZE-WEY TER-CHEN CHENREZIG
DRI-MEY KHYEN-PI WANG-PO JAMPAL YANG
DU-PUNG MA-LU JOM-DZEY SANG-WEY DAG
GANG-CHEN KE-PEY TSUG-GYEN TSONGKHAPA
LO-SANG TRAG-PEY SHAB-LA SOL-WA DEB
~ the five line mantra (Migtsema) of Lord Tsongkhapa.

(I have made migtseyma chanting into a handphone ring tone. I have chanted it and my friends use it for that)

While reciting the sacred mantra of Tsongkhapa, one should meditate and contemplate on all the kindnesses one has received from others. When reciting the mantra of Tsongkhapa, one can gain seven different types of wisdoms and increase the power of speech. It is a very effective practice. Reciting Tsongkhapa's mantra is a great help in learning the most difficult passages and meanings of BuddhaDharma. It helps to penetrate.

'OM AH GURU BENZADHARA SUMATI KIRTI SIDDHI HUNG HUNG'

~Mantra of Buddha Tsongkhapa for conquering depression, fear, loneliness, sense of worthlessness. Recite daily contemplating on the kindness of others
If you are staying in a house or room the has negative energy, it is good to light incense and recite MIGTSEMA. It would be very purifying.

Reciting gently then blowing Migtsema mantra on our beloved pets, would invoke the blessings of wisdom, compassion & protection. The mantra of Tsongkhapa would be a tremendous blessing on our pets. We can do it daily with love while we are feeding or stroking them.

For those who are sick or have difficult health problems, the LONG LIFE FORM of Tsongkhapa and his long life mantra IS VERY EFFECTIVE and HELPFUL. One should learn Tsongkhapa's mantra of long life that increases one's life, health & balance when recited with visualization daily.

MIG-MEY TZE-WEY TER-CHEN CHENREZIG
DRI-MEY KHYEN-PI WANG-PO JAMPAL YANG
DU-MEY CHI-WA JOONGSEY ZEPAKMAY
GANG-CHEN KE-PEY TSUG-GYEN TSONGKHAPA
LO-SANG TRAG-PEY SHAB-LA SOL-WA DEB
~ the long-life mantra of Lord Tsongkhapa.

One stick of incense offered to Tsongkhapa with an altruistic aspiration will plant seeds of achieving great compassion in the future. Any type of incense would be more than fine. The incense is an act of offering to make a connection/karma/merit to Tsongkhapa. I like to use incense that is made of ingredients that are non-toxic, whose formulas were written by accomplished masters.

Kyabje Pabongka Rinpoche (root master of Kyabje Trijang Rinpoche) wrote very effective formulas for healing incense, purification incense, and incense for certain effective pujas. If you have time, you can light incense and recite Shantideva's prayers while focussing on Tsongkhapa. The Eight Verses is good to recite also.

A quiet place, gentle incense billowing, a cup of herbal tea sitting in front of one's personal Tsongkhapa shrine can prepare you for the day. How many Migtsemas you like to recite per day is up to your schedule. One mala a day is very good for now, not too long. How many you do a day is not as important as being consistent in doing it daily. So one mala a day, 21x a day, its up to you. Bone, crystal or bodhi seed malas are considered very good. You can use any of them for Migtsema. Anyone is ok.

Some tea, Migtsema, incense, Tsongkhapa, vegetarian meal sounds relaxing and is good for charging the batteries. Love yourself with Migtsemas. Migtsema mantra contains the essence of Avalokita, Manjushri & Vajrapani all rolled into one without having to do the mantras separately. Without 'lung' (oral transmission) it is okay to do this sacred Migtsema mantra. Day or night, one can engage in this powerful practice.

If you love your parents, then you should create a Tsongkhapa statue and dedicate it to them. You can recite Migtsemas for your parents daily. Reciting Migtsemas daily & dedicating to your parents is very beneficial for both them and yourself. So show your love and chant! Feeding, talking, cleaning and serving our parents is good. It helps them in this life. And for their future lives, dedicate Tsongkhapa images.

Moving into a new house or office?? It is excellent to do Tsongkhapa's short puja and consecrate the place with this. Pray that all who enter are blessed. Don't worry about the negative Feng Shui of the place you are occupying. Inviting an image of Tsongkhapa will STRAIGHTEN out that problem.

Want your children to do well in school?? Have them do Tsongkhapa's mantra (OM AH RA BA TSA NA DHI) daily. It will help them very much. Buddha Tsongkhapa's practice can bless one's medicine and vitamins. Before taking, recite Migtsema mantra 21x, blow on the medicines, then take them.

Recite Tsongkhapa's sacred mantra (Migtsema) 21x or more, think "May the mantra give strength, wisdom & Bodhi mind". Blow onto vitamins. Then after blowing the mantras, close the cap and think the vitamins are blessed with Migtsema. Then take your vitamins daily, they are blessed. When we blow Tsongkhapa's mantra onto vitamins or medicines, it enhances the healing properties. So it becomes a powerful healer.

Planting trees, saving animals and a vegan lifestyle are very powerful messages to the world that 'YOU LOVE THIS PLANET and WISH IT TO SURVIVE.' Blowing mantras on animals plants the karmic imprint that they may have a better rebirth in the future with the power to comprehend Dharma.

I've been wanting to have a simple, easy story on Tsongkhapa. I am now finally able to do so. We have Tsongkhapa's comic out. Our Kechara Media & Publications (KMP) department of Kechara has produced a wonderful comic book with great illustrations of Tsongkhapa's life. This Tsongkhapa comic book by KMP is suitable for adults, young adults & children! We've had such a good response. I wanted to produce a high quality Tsongkhapa COMIC BOOK for many years now. We finally did it and I am very proud of it! It is available now! Many biographies in English and Chinese on Tsongkhapa are slightly dry. So my answer was a Tsongkhapa biography comic book in English and Chinese. I'll produce more of these types of Dharma comic books that appeal to all ages for people in the future. The KMP department are very hardworking.

"All Dharma Teachings should be taken as personal advice."
~Je Tsongkhapa (Yogi & Scholar)

When we think Dharma is nice to read, applies to others and is eloquent, then the purpose is lost. Hence Tsongkhapa said Dharma should be applied. When we view Dharma as personal advice, we don't look to see if others are practicing or not. Others don't affect us. We just practice. Considering Dharma as personal advice is the BEST VIEW OF DHARMA WE CAN HAVE. It keeps us very humble and focused.
#TsemTulku

copied from:

Wednesday, September 15, 2010

A month full

Haha....
I hv never thought that how fast the time goes...
Today is my 1st full month in Djogja..
=D

I remember that I came here in August 15th, 2010..
Here is September 15th, 2010.

Hopefully I can complete my undergraduate study here as fast as I told above. N also can complete it smoothly & gain a satisfied score...

Overall, I do hope everything would go smoothly...
Amitofo...

Not to forget,
Hopefully my parent n my siblings are well...
=)

Sunday, August 22, 2010

Pengalaman berharga menjelang 1 minggu di Yogyakarta

Pengalaman itu sangatlah penting bagi kita semua. Kita tidak akan mengetahui sesuatu sebelum mengalaminya. Sesuatu yang dialami disebut pengalaman. Biasanya orang tua sering mengatakan bahwa mereka lebih banyak makan garam dibandingkan nasi. Maksudnya, ya, bahwa mereka pengalamannya lebih banyak dr pada anak2 muda seperti kita. Kalimat tsb kebanyakan dikeluarkan sewaktu kita tidak mendengarkan nasehat ortu. Jadi, kita sebaiknya mendengarkan nasehat ortu kita.. Semua nasehat dari ortu adlh yg trbaik buat kita.

Ada bbrapa pengalaman yang sangat brharga bagiku selama di Jogja dlm seminggu.
Setahu kita, jalan yg mghubungkan suatu tmpat ke tempat mestinya banyak sekali. Ada yg lewat jalan raya, jalan besar, gang, tol, dll. Ditambah lagi, terbelit-belit. Susah sekali utk penghuni baru di suatu tempat yg baru. Kalau memang mrupakan pnduduk asli di tmptnya, jalan2 yg bgaimana pun bisa di tembus. Hehe... Tapi, kadangkala, pnduduk asli pun bisa tersesat.
Masalah yg di atas baru saja saya alami pd tgl 20 Agustus, yaitu 2 hari yg lalu. Sesatnya pada malam hari di Gang lagi tuhh... Ceritanya begini... Pas pulang dari Amplaz stlh bk2 internet wireless di sn, pulangnya kan malam. Pasti tmn2 brpikir, koq ga mkn di Amplaz aja? Di sana kan ada KFC, Mc D, Pizza Hut, Teriyaki, dll. Alasannya saya secara ga sengaja msk ke Dunkin Donut, sbnrnya dgn tujuan duduk n pake wifi-nya. Ga tau coffee di sana muuahhhaaaal. Jadi, dipesan 1. Setelah dicount... Wow... Mengejutkanku... Rp37.000,00... Mau pingsan aku... Ya.. Mau gimana lg, uda dipesan. Terpaksa hrs byar d. Stlh itu ga segan-segan, gw duduk d sn slama 2 jam lbh. Pas mau plg, emang lapar sih. Tapi, krn td uda keluarin 37ribu dari dompetku. Ga jadi deh mkn mlm di sn. Dompetku uda bolong. Dengan jalan kaki pulang ke Center.. Setiba di Center, ketemu Pak Guru yg lg buat2 box utk a-kou (mamany c aixuan). Jadi, ditunjukkan pak guru arah jalan mau bli mknn. Perginya sih mmg lancar, sampai tujuan, meski bnyk gang. Tapi, ntah knapa, pas pulang, jalan mnuju Center jd lupa. Belok2 ntah nyasar ke mana. Padahal uda mau sampai tuh pas di persimpangan 3 gang. Seharusnya yg kiri. Tp, saya jalan ke kanan. Ga temu2 deh. Smkn jauh jalannya. Sempat saya tanya jg sama mbak2 di bbrp rumah. Jalan bbrapa langkah, tanya, jalan lagi, tanya lagi. Ya, kmudian ikuti instruksi dr mbak2 mngnai jln mnuju arah pulang. Jalannya gelap, sulit utk mngenal. Jalan-jalan, untungnya kebetulan lewat toko rental DVD, yg orgnya gw kenal (trmsk saudara sih). Di sana, minta bantu ama mrk utk tnjukkan jln lg. Lalu mrka antar saya plg pake motor. Wah... Betapa thankful.. Kalau ga, ampe bsk pun ga smpai.. Thx Buddha...
Ya, begitu deh, pengalaman pas tgl 20 Agustus.

Esok hari,
Ada pengalaman yg sangat dahsyat. Yg berkemungkingan ga akan pernah alami kalo gw ga dtg Jogja. Kalau yg tersesat, di mana saja bisa alami. Tgl 21 Agustus, stlh pulang dr mkn2 di Soja, dan diantar plg oleh ko Billy. Pak Guru msh di soja saat itu, Ko Billy stlh antar lgsg plg ke kos n jmput ko Willy, dan ko Ricky sedang retret di Kaliurang sn. Berarti tinggal saya sendirian di Center. Duduk2 di kursi depan rumah dengan mmbaca buku ttg Borobudur sktr pukul 6.00 wib sore. Baca-baca, langit pun mulai gelap. Saya msh duduk2 di dpn. Pada pukul 6.41 wib, terdengar suara pom-bem-bom-bom-boum.. Dan kursi, meja, atap, badan saya, n buku yg dipegang, bersamaan terasa goyang. Lalu tetangga di sekitar, ada yg teriak "Gempa.. Gempa...", sambil lari keluar. Saya jg secara spontan lalu ke halaman. Waduh,, kaget + terkejut saya. Memang mengerikan, walaupun gempanya cm brlangsung 5 detik. Ga sadar pas wktu goyang/gmpa. Di dlm pikiranku kyk mimpi. Tapi nyata..
Huhhh... Mengerikan. 5 Skala Ritcher lg tu... Pusat gempanya di Bantul, sbnrnya. Tp, daerah sekitar kena jg. Baik di tmptku Sleman, Yogya kota, dll. Dengar dari tetangga, katanya setelah gempa terkuat di Jogja (tepatnya Bantul jg), pd tanggal 27 Mei 2006, x ni trmsuk gmpa kuat jg. Setelah gempa 2006 terkuat/terparah di Jogja, katanya ada 2 x gempa lg sblm gmpa x ni. Tapi ga kuat, katanya.
Waduhhh... Pas awal2 dateng, langsung merasakan gempa 5,00 SR.. @_@
May Buddha Bless.....
Hal ini telah menjadi salah satu catatan sejarah hidupku.

Skilas ttg definisi GEMPA...
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yg trjadi di permukaan bumi. Gempa bumi biasanya disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi).

**************
Makanan Yogyakarta
1. Nasi Kucing
2. Gudeg
3. Nasi soto
4. Nasi B2
5. Bir Adu Limo

Istilah
1. Angkringan = tmpt mkn yg duduknya di teras
2. Lesehan = tmpt jual makan yg dari gerobak
3. Intel (Indomie pake telur)
4. Gaktel (Ga pake telur)
5. Pakte (Pake telur)
6. Tante (Tanpa telur)
7. Burjo = Bubur kacang ijo

Thursday, August 19, 2010

Yogyakarta

Tak terasa sudah 5 hari 5 malam, gw di Jogja...
Pas hari pertama saya datang ke sini, berbagai rasa di hati saya. Walaupun daerah sini hmpir sama seperti di daerah kami, Karimun.
Hari demi hari, suasana jembatan layang, gudeg, nasi kucing, semakin dekat sm saya. Gudeg yang sebelumnya dikira daging, sekarang jadi tahu apa itu sbnarnya, yaitu buatan dari sayur nangka. Lebih parahnya, dengan mendengar kata nasi kucing, dan ditambah lagi pnjelasan dari teman di sini mmbuatku sulit untuk dicoba. Katanya nasi kucing itu nasi dengan lauknya daging kucing. "Iihhhh....", di dalam pikiranku. Setelah sampai di tmpatny dan saatnya utk mncoba. Pada saat itu, sy br tahu bhw sy kena tipu. Nasi kucing sebenarnya adalah nasi biasa yg trdr dr brbgai jnis, ada yg pake ikan teri, tempe, dsb. Dan ga ada daging kucing nyatanya. "Huh..."

Tanggal 15 Agustus 2010 adalah hari keberangkatanku ke Jogja, dari Tanjungbatu naik kapal ke Batam pagi hari bersama bpk gw. Sampai di Batam uda siang, lalu dijemput pamanku untuk mampir ke rumahnya. Pukul 13.00 wib tiba, kami langsung ke Bandara utk mlakukan check-in dahulu. Setelah smuanya selese, sy msk ke ruang tunggu sndirian (soalnya perginya sendiri). Hampir stgh jam menunggu, pswtnya sudah dtg. Rasa capek, lapar, dan ngantuk bersamaku naik Batavia Air dari Bandara Hang Nadim ke Bandara Adi Sudjipto Yogyakarta. Tetapi, perasaan senang dan curiosity ttp ada. Karena baru pertama x prgi ke Jogja, tmpt yang slama ini ku impikan.
Di dlm pesawat, pertama enax... Tapi,, stlh 1 jam duduk, wdh menderita.. Mau muntah n kepala berat...
Pas pesawatny mau darat, pemandangan kota Jogja kelihatan dgn bgtu jelas, mmbuatku kmbali brsmgt. Di dlm pesawat, terlihat tugu jogja, jembatan layang, UIN, UNY, dll.

Sampai di Bandara, kesannya wah "Jawa"... Stlh msk d dlm, nampak miniatur borobudur, sambil menunggu bagasi.
Kluar dari tmpt pngmbilan bagasi, "wow......" Ternyata yg dtg menjemputku bnyk, ada 10 org. Kmudian, salam kenalan pun disahut dgn baik. Nama2 mrka bnyk i-i-i. Ada yg namany ko ricky, ko billy, ko willy, ko anthony, eddie (uda knl sblmny), dsb.. Wah, pusing... Bnyk x nama2 yg prlu diingat.
*****
Canda-tawa mulai tmpak dlm prjalanan menuju tmpt yg akan ku tempati yg namany Center. Walaupun kepalaku msh agak berat, tapi sudah ada rasa kebersamaan.

Malamnya, perutku diisi makanan di SS. Mknnny seperti nasi uduk, yaitu ada sambal, ayam goreng, tempe goreng, dll. Yang membuat beda di antara makanan Jogja dan tanjungbatu adalah Sambalnya. Sambal yg di Jogja, pedesnya cm sampe rongga mulut dan tenggorokan. Sdgkan sambal nasi uduk di kampungku ada terasa manis, asin, n pedas (mix). Dan pedasnya ampe ke lambung.
Kalo saya nilai, hehehe.... , yg di Tanjungbatu msh ttp no. 1. =D
Selain makan bareng, di sn jg mndptkan knln baru. Namanya Evan, dipanggil ko Evan. Rupanya dia sepupunya Yenny Lestari. What a small world!!!

Stlh mkn2, saatnya pulang ke Center. Dan tidur di tmpt yg brbeda n brand new...

Esok harinya,
Ko Evan mngantarku ke STMIK AMIKOM utk mngikuti tes wawancara. +/- 2 jam waktunya di sana. Saya pun kmudian di tes oleh Pak Anggit (Dosen Amikom), beliau mewawancaraiku mngenai kepribadian... Wawancaranya brjalan lancar, dan saya akhirnya diterima sebagai slh satu mahasiswa S1-SI. Jalan/tahapan yg panjang bagiku utk mnjadi seorang mahasiswa. Dari UGM, UPM Jkt, UAJY, hingga STMIK Amikom. Mgkn fate sy mmg di Amikom.

*******
17 Agustus 2010
Hari Kemerdekaan Indonesia ke-65
Suasana Jogja tidak ada beda sprti biasa. Tahun ini, perayaannya bersama senior2 di Jogja utk prtama x... Tahun lalu, masih sempat ikut upacara bendera bersama teman2ku yg di Stadiun Mini Tanjungbatu, khususnya bersama tmn2 SMAN 1 Kundur yg trcinta. Ultah Indonesia ke-65 ini bg saya sndiri hnya dirayakan di Center dgn buka TV menonton Upacara Bendera yg di Istana Merdeka, Jakarta, brsama senior2. Namun demikian, siang mnjelang sore, sy diajak tmn2 utk jln2 ke Gardena n Malioboro. Gardena itu adlh Shopping Centre, ga jauh beda dgn mall2 yg di Btm or Jkt. Kemudian Malioboro. Malioboro kalo ga slh adlh nama sbuah jalan (Jalan Malioboro). Di sepanjang jalan, ada brbagai mcm brg2 baik yg batik maupun yg non-batik dijual. Keramaian di Malioboro sudah tdk prlu diragukan lagi, ramaiiii. Di sana, bnyk tourist (bule) yg bisa kita temukan. Oh,ya, ada yg namanya ANDONG lho di sana..
Apa itu??
Andong itu alat transportasi dgn tenaga Kuda... Weww... Br prtm x melihat kuda di depan mata. Hehehe... Sgguh keren...
Sehabis jln2, mlmnya ada acara yg sgt spesial mnurutku. Di sini, dibuat sjnis upacara dgn makan bareng lagi, yaitu mkn bubur + ikan + lumpia dlm rgka mmperingati hari ultah Indonesia (Merah-Putih).
Pkl 11.30 wib mlm, diajak lagi utk mkn GUDEG (GUDEG NGANTUK). *disebut Gudeg Ngantuk krn bukanya tgh mlm. Ehm.. Lumayan enak d..
******
18 Agustus 2010
Pmbuatan arca Buddha mggunakan Gypsum. N mencoba untuk mewarnai arcanya mggunakan cat. Sungguh Luar biasa... Proses pmbuatannya sbnrnya gampang. Cuma, mmrlukan waktu yg agak lama.
********
19 Agustus 2010
Jalan2 sendirian ke Ambarrukmo Plaza (Amplaz). Setelah kemarin dibawa tmn2 ke Amplaz, saatnya mencoba utk prgi sndirian. Sambil mengingat jalan di sekitar. =D

Wednesday, August 11, 2010

With my sister and niece @ Singapore









Me with si min




My sister with her daughter

Before started to get my new life

Count down for 1 nite, 1 day, back to Tanjungbatu from Singapore...
Count down for
3 night, 4 days, to fly leaving from Tanjungbatu...
Count down for it to start my real life as my age going to be older...


Life isn't like a piece of cake, I think. Not just eat it up, excrete it, and let it goes.
Many things that I have to prepare myself to get started for a brand new life.
Economical problems (inc. control expend and income), live autonomously, selfly training, study out-town, and many others whicah relates to self living (without family), there are all of problem that I get to solve.
Otherwisw, there are something that makes that brand new life become bright.
Having studied, we will have a big chance to earn much money to replace our expends during been in out-town. Time goes so fast, we won't have considered that condition at the time. We will just review for the past too much. That's why many ppl said that past is just a memories, we have to go ahead instead.

Feeling so unstable and not so ready to leave my hometown for some years, actually. However, that's a process. I have to take this process to step and gain for the brighter future life. Uneasy on separating with our close-ppl (esp family) is usual. I believe, every1 has ever felt this before. It's the way and the bridge that we have to walk for. Step by step, it's gonna be OKAY...!!!

"We will not be able to run before stand and walk"
"We will not be able to do before we think"
"We will not be able to catch-up before searching"
.....................



Erwandy, Singapore
August 10-11, 2010

Wednesday, July 21, 2010

Cover & Content utk seorang pelajar masa depan

Sekolah pada saat ini sdh mnjd suatu kewajiban bukan lagi sbgi suatu keharusan. Kini, Pemerintah telah memprogramkan anak didiknya utk mngikuti program wajib bljr 12 thn. Yang artinya seminim-minimnya seorang anak harus menyelesaikan studinya hingga SMA. Latar belakang dr perancangan wajib belajar 12 thn tsb yaitu smakin tingginy prkmbgn dan kmajuan IPTEK pada masa skr ini scr mngglobal, sehingga utk mngejar level atau menyetarakan standar nasional maupun intrnasional, pningkatan wjb bljr 12 thn yg sblmny hny 9 thn itu diperlukan. Bahkan pelajaran kelas 1/2 SD skr sekalipun sudah diajarkan lebih mndalam dgn mngarah ke reading dan konteks prtnyaan pun kalau dijawab perlu anak2 pikir2 dahulu.

Seingat saya waktu masih duduk di bgku SD kelas 1. Yg dipelajari hanyalah A-B-C, menulis rgkai, matematikany cara perhitungan dasar (dgn bntuan gmbr buah2an/binatang). Dan pada saat itu kita masih blm knal akan "How r u?", "Good Morning!", "what is ur name?", "What is it?", "What is that?", dll. English Speaking sgala..
Berbeda dgn anak2 zaman skr. Mrk mulai TK sudah ditunjukkan/diajari huruf abjad, mnulis rgkai, dll.. Dan pada saat mrk SD, Bahasa Asing "English" mnjd pljrn tmbhnny. Serta diperkenalkan juga tulisan Arab dlm mapel Arab Melayu. Sungguh bagus rasanya krn dr awal sdh diajari english..

Kadang kita mnyesal mngapa English br mulai diajarkan stlh mnginjak kelas 4 SD pd saat itu..
T__T

Ya...
Seiring dgn prgntian wktu dan smkn bnykny competition in developing society, kita perlu mningkatkan Quality kita jg.. Agar dpt brsaing di dunia nyata. Jgn pernah kita mnyesal akan masa lalu. Masa lalu sudah brlalu.. Yg patut kita buat yaitu planning. Our planning to our future life and to the better life...

Past is just a memory.
Present is what we are stepping.
Tomorrow is our future, our destination to be.

*******

Kita smua org (pelajar) telah mengikuti sklh slm 6 thn/9 thn/12 thn/bahkan kelak akn mncpai 16 thn.. Yg diperjuangkan hnylah slmbr kertas yg dipenuhi dgn tinta hitam.

Mngpa pmkrn org2 kbnykn sklh krn utk mmproleh ijazah sj??

Iya, mmg benar, itu perlu. Hal ini dikarenakan di lpgn krja yg diprhtkn prtm adlh tgktn studi + pngalaman krjny. Namun, kita sbaikny berpandangan bhwa kita sklh itu tujuanny utk mndptkn ilmu dan yg trpnting di dlm masa sklh adalah prosesnya. Bkn krn ijazah baru kita kejar utk sklh. "Proses" yg patut kita kejar..

Proses umpamakan content (isinya).
Ijazah umpamakan sbg cover (sampulny).

Misal:
Kita beli sebungkus Indomie.
Dengan bungkusannya yg bgus dan tampakny enak, namun isiny blm tntu enak.
Stlh kita mrasakan isinya br dpt kita simpulkan bhw mie-nya enak apa ga..
Itu mrpkn proses yg dimaksud.

Ttpi, kalau bungkusanny kurang menarik bg plggn (buyer/costumer), brg tsb jg ga laku di pasaran.
Ini jg sbgian dr pntingny.
Dgn mksd bhw ijazah ini yg kita dptkn guna utk masa dpn.
Di mana hasil tsb brasal dari "proses" itu sndiri.

Rumusan logika matematika:
P1: Jika ada proses, maka baru ada hsl bljr (ijazah)
P2: Jika ada hsl bljr (ijazah), maka masa dpn baru trbntuk
Ksimpulan:
Jika ada proses, maka masa dpn baru trbntuk.

*******

By Erwandy
Wednesday, 21 July 2010